bolasiar.com – Direktur teknik Juventus, Cristiano Giuntoli, telah membantah rumor yang mengaitkan klub raksasa Italia tersebut dengan kepindahan penyerang Manchester United, Joshua Zirkzee.
Sebuah laporan baru-baru ini mengklaim bahwa Zirkzee sudah ingin mengakhiri kariernya di Man United meskipun baru bergabung dengan klub pada musim panas, dengan Juventus sebagai salah satu tim yang paling tertarik dengan kepindahan sang pemain.
Ada beberapa spekulasi bahwa Zirkzee ingin bereuni dengan mantan pelatih Bologna, Thiago Motta, yang kini berada di ruang ganti Juventus.
Keduanya menikmati hubungan kerja yang sangat baik selama bekerja sama di Italia utara, dengan sang penyerang tengah mencetak 11 gol di Serie A musim lalu saat Bologna lolos ke Liga Champions.
Melempem di Inggris
Penampilan impresif tersebut membujuk Man United, yang saat itu dipimpin oleh Erik ten Hag untuk menggelontorkan dana sebesar 36,5 juta poundsterling kepada mantan pemain Bayern Munchen tersebut, namun ia telah membuat awal yang lamban di sepak bola Inggris.
Pemain berusia 23 tahun ini baru mencetak tiga gol untuk Setan Merah, satu gol tercipta dalam debutnya melawan Fulham dan dua gol lainnya tercipta dalam kemenangan telak 4-0 atas Everton.
Tepis Kabar Incar Zirkzee
Menanggapi keterkaitan dengan Zirkzee menjelang bursa transfer Januari, direktur Juventus, Giuntoli, enggan berkomentar mengenai rencana klub, dan berjanji akan tetap fokus pada Arkadiusz Milik yang sedang cedera.
“Kami menunggu Milik,” kata Giuntoli.
“Saya hanya bisa mengatakan bahwa Zirkzee adalah pemain yang sangat bagus tapi dia terikat kontrak di Man United. Saya tidak bisa menambahkan lebih banyak lagi sekarang, kami fokus pada hal yang sama sekali berbeda sekarang.”
Fokus ke Juventus
Manajer Juventus, Motta, juga bersikap sama dalam konferensi pers beberapa pekan lalu ketika membahas bisnis transfer, dirinya mengaku lebih fokus kepada tim bukan membicarakan Zirkzee.
“Ada keselarasan yang baik dengan klub di bursa transfer, namun saya tidak ingin membicarakannya sekarang,” kata Motta.
