Bahas Inovasi Teknologi Olahraga dan Anti-Pembajakan Audiovisual, LALIGA ExtraTime Hadirkan Sevilla hingga Nova Arianto

Bahas Inovasi Teknologi Olahraga dan Anti-Pembajakan Audiovisual, LALIGA ExtraTime Hadirkan Sevilla hingga Nova Arianto

bolasiar.com – Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto menyebut teknologi sebagai bagian tidak terpisahkan dari sepak bola. Sebagai pelatih Nova Arianto merasa perlu untuk terus mengikuti kemajuan teknologi dengan tetap mempertahankan semangat permainan.

“Teknologi dalam industri sepak bola memiliki peran penting, terutama di tim nasional. Salah satu inovasi yang digunakan saat ini adalah GPS, yang memungkinkan pemantauan performa pemain secara mendetail,” kata Nova Arianto.

“Dengan teknologi ini, tim dapat menganalisis berbagai aspek kinerja, termasuk jarak tempuh saat berlari. Data ini sangat berguna dalam menilai daya tahan dan kekuatan pemain secara lebih akurat,” sambung sosok yang pernah membela Timnas Indonesia sebagai pemain.

Nova Arianto menyampaikan pendapat itu pada gelaran LALIGA ExtraTime kembali hadir di TopGolf Jakarta pada 26 Februari 2025. Nova Arianto bicara pada acara yang kali ini mengangkat topik “Fraud Audiovisual dan Teknologi dalam Olahraga”.

Selain Nova Arianto, hadir juga sebagai pembicara adalah Almudena Gomez (Representasi LALIGA di Indonesia), Roy Debashis (Chief Product Officer Vision+), Rikson Sitorus (Ketua Tim Kerja Analis Hukum dan Penyidik KI DJKI).

Selain itu, ada juga Adhitia Herawan (Direktur Olahraga Persib Group), Peggy Tng (Pemimpin Regional APAC GSIC), dan Dzulfikar Diyananda (Akademisi dari Universitas Negeri Jakarta). Lalu, ada juga perwakilan dari klub sepak bola RCD Espanyol, Sevilla FC, dan Atletico de Madrid melalui rekaman video.

LALIGA Tingkatkan Kualitas Siaran Lewat Kemajuan Teknologi

LALIGA juga mengoptimalkan penggunaan big data dan AI untuk meningkatkan efisiensi, mulai dari integrasi Microsoft Copilot, aplikasi perusahaan, hingga dasbor PowerBI, yang menghasilkan hasil maksimal. Teknologi canggih seperti Tyche 3.0 untuk pemantauan pertandingan, serta Blackhole, Marauder, dan Lumière untuk melawan pembajakan ilegal.

Dalam industri penyiaran, selain melawan pembajakan, LALIGA juga berfokus pada peningkatan kualitas siaran, seperti pengembangan kamera sinematik, FanCam, SkyCam, drone, dan kamera taktis untuk memberikan pengalaman menonton pertandingan sepak bola yang berbeda dibandingkan dengan kompetisi lainnya.

Musim ini, LALIGA kembali menarik perhatian dengan peluncuran Alex, influencer sepak bola virtual pertama yang dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang juga turut hadir di acara ini.

Almudena Gómez, representasi LALIGA di Indonesia, mengatakan bahwa tema LALIGA ExtraTime kali ini sangat relevan untuk pengembangan sepak bola di Indonesia, terutama dalam perlindungan hak cipta serta teknologi untuk daya saing dan sepak bola usia muda.

“Kami ingin menekankan pentingnya dua industri besar, teknologi dan sepak bola. Di LALIGA, kami meyakini bahwa liga dan klub yang mendukung perubahan teknologi, serta mampu memahami peluang yang ada, baik dari sisi teknologi maupun perilaku pengguna, akan menjadi pemimpin dalam industri olahraga. Sebaliknya, jika tidak, kompetisi mereka akan tertinggal,” ujarnya.

Rikson Sitorus, Ketua Tim Kerja Analis Hukum dan Penyidik KI DJKI, menyatakan kondisi dan tantangan pembajakan audiovisual di Indonesia saat ini. “Kami berharap semua pihak menyadari bahwa menyiarkan pertandingan liga sepak bola, termasuk LALIGA, tanpa lisensi sah akan merugikan banyak pihak. Kami mengimbau pihak terkait untuk memastikan semua kegiatan dilakukan dengan izin dari pemegang lisensi yang sah.”

Rikson juga menjelaskan bahwa pelanggar yang melakukan penyebaran konten siaran tanpa izin akan dikenai denda sesuai regulasi yang ada di Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Pasal 25 ayat (3) menyatakan bahwa setiap orang dilarang melakukan penyebaran konten siaran tanpa izin untuk tujuan komersial. Pelanggaran ini dapat berujung pada pidana penjara hingga 4 tahun dan/atau denda maksimal Rp1.000.000.000,00.

Sevilla Maksimalkan AI untuk Pantau Potensi Pemain

Bukan hanya LALIGA, klub juga melakukan optimalisasi teknologi untuk berbagai keperluan. Atletico de Madrid dan RCD Espanyol menekankan bahwa teknologi juga penting dalam olahraga, terutama dalam perkembangan atlet dan inovasi digital.

“Kami berpegang pada tiga pilar strategis di RCD Espanyol. Pertama, meningkatkan kinerja tim dengan dukungan teknologi yang inovatif. Kedua, memperkuat keterlibatan penggemar untuk terhubung langsung dengan kami. Ketiga, mengoptimalkan biaya internal melalui transformasi digital. Dengan berinvestasi pada ekosistem digital yang berkualitas tinggi, termasuk platform OTT, kami terus membawa klub ini ke level selanjutnya,” ujar Rodrigo Manuelo selaku Chief Technology Officer RCD Espanyol.

Sevilla FC juga menggunakan AI untuk pencarian bakat dan mereka memiliki alat yang dikembangkan sendiri, alat scouting cerdas yang memanfaatkan teknik AI konvensional dan Gen AI, yaitu Scout Advisor.

“Sevilla FC menggunakan data dan teknologi untuk mengoptimalkan pengambilan keputusan di berbagai aspek klub, mulai dari analisis taktis dan pemanduan pemain hingga strategi komersial dan keterlibatan penggemar. Kami menggunakan AI dan machine learning untuk mengidentifikasi pemain potensial, menganalisis perilaku penggemar, serta mengoptimalkan harga dan distribusi tiket,” lanjut Elias Zamora Sillero, Chief Data Officer Sevilla FC.

Atlético de Madrid memanfaatkan teknologi seperti Mediacoach untuk menganalisis performa pemain secara detail, baik untuk tim utama maupun dalam pengembangan talenta di akademi. Kepala Data di bidang Olahraga, Mario Prieto, menjelaskan bahwa inovasi ini memperkuat proses pengembangan pemain muda, sementara metrik analisis pertandingan memberikan wawasan yang lebih mendalam bagi para penggemar.

“Mediacoach membawa terobosan besar dalam akses dan pemanfaatan data untuk klub sepak bola. Berkat platform ini, setiap tim dalam kompetisi dapat mengakses data secara terperinci untuk mempersiapkan pertandingan, menganalisis performa, dan membuat keputusan yang lebih tepat. Selain itu, Mediacoach juga memungkinkan kami untuk melacak perkembangan pemain muda dengan lebih akurat, mendukung pertumbuhan mereka sejak dini secara optimal,” katanya.

LALIGA dikenal sebagai pionir dalam penggunaan data karena platform analitik Mediacoach-nya digunakan oleh seluruh klub serta untuk penelitian dan pengembangan. Platform ini telah menarik minat perusahaan Microsoft, mitra utama LALIGA, yang meluncurkan proyek Beyond Stats untuk meningkatkan kemampuan platform data dan mendekatkannya dengan para penggemar.

Persib Bandung Tidak Ingin Ketinggalan Manfaatkan Teknologi

Bukan hanya LALIGA dan klub-klub dari Spanyol, klub dari Indonesia juga tidak ingin ketinggalan mengoptimalkan pemakaian teknologi. Salah satunya adalah Persib Bandung. Bahkan, Maung Bandung tidak hanya memanfaatkan pada area teknis pertandingan.

“Persib Bandung percaya bahwa penggemar, klub, dan pemain tidak dapat dipisahkan. Memiliki jutaan penggemar, membutuhkan sebuah platform untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi, dan teknologi adalah jawabannya,” kata Adhitia Herawan, Direktur Olahraga Persib Group.

“Memaksimalkan penggunaan teknologi dapat memastikan tidak adanya barrier atau penghalang di antara penggemar, klub, dan juga pemain,” tutup Adhitia Herawan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *